IKHLAS



Pada hari itu semua makhluq berdiri menunggu keputusan sang Ilahi Rabbi di pengadilan mahsyar. Semua orang dipenuhi ketakutan memikirkan bagaimana nanti nasib kehidupannya.

Lalu, tibalah saat itu. Manusia yang pertama diadili adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia ), lalu iapun mengenalinya.  Allah bertanya kepadanya,”Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku berperang semata-mata karena Engkau hingga aku mati syahid. Allah berfirman, “Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan(tentang dirimu).”

Kemudian Allah perintahkan kepada malaikat agar menyeret orang itu dengan wajahnya (tertelungkup), lalu ia dilemparkan ke dalam neraka.

Berikutnya orang yang diadili adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-qur’an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang dulu ia raskan. Ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyainya, “Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?”
Ia menjawab, “aku menuntut ilmu dan megajarkanya serta aku membaca al-qur’an hanyalah karena Engkau.”
Allah berkata, “Engakau bohong! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang yang alim(yang berilmu) dan Engkau membaca Al-qur’an supaya dibilang pembaca yang baik. Memang begitulah yang orang katakan tentang dirimu.”

 Kemudian Allah perintahkan malaikat agar menyeretnya dengan wajah tertelungkup di atas tanah dan melemparkannya ke dalam neraka.

Berikutnya yang diadili adlah orang yang diberikankelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya. Allah bertanya, “Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?”
Ia menjawab, “ Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukunaya semata-mata karena Engkau.”
Allah berfirman,” Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang yang dermawan (murah hati). Dan memnag begitulah yang dikatakn (tentang dirimu).” 

Kemudian Allah memerintahkan malaikat agar menyeretnya dengan wajahnya dan melemparkanya ke dalam neraka.

Begitulah akhir kehidupan seorang mujtahid, ulama ahli Al-qur’an dan dermawan. Dalam pandangan manusia, berjihad di jalan Allah, mengajarkan Al-qur’an, dan berderma di jalan Allah adalah amalan yang luar biasa. Ketiga amalan itu bisa mengangkat derajat seseorang di hadapan orang lain. Tapi ternyata itu semua tidak ada pa-apanya dihadapan Allah bila tidak diiringi oleh keikhlasan. Sikap riya’ menghancurkan jerih payah dan kerja keras yang dilakukan sebelumnya.

Ikhlas memang sulit. Tapi kita harus tetap mencoba ikhlas dalam setiap amalan kita. Pastinya kalian tidak akan mau jika perbuatan kalian hanya berbalas sia-sia. Oleh karenanya, jangan lupa untuk mencoba belajar ikhlas dan melupakan kebaikan yang telah dilakukan sebelumnya.. J

Sumber : Buku dahsyatnya ikhlas, sabar, qona’ah .

Komentar